Jumat, 16 Desember 2011

MAKALAH PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK III

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN TENTANG PROSES KEPERAWATAN (PERENCANAAN) D I S U S U N OLEH : KELOMPOK III ANGGOTA : ELSI PEBRIANTY ANDRIANO SAPUTRA NUR ISRA WAHYUNI YULIA ASDIANTY DODI HARTA EKA FITRIA RASID HASAN PRODI DIII KEPERAWATAN STIKes PAYUNG NEGERI PEKANBARU TAHUN AJARAN 2011/2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PROSES KEPERAWATAN (PERENCANAAN)” Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian proses keperawatann atau yang lebih khususnya membahas penerapan perencanaan, karakteristik sertas perspektif perencanaan dalam proses keperawatan. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang perencanaan proses keperawatan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. Pekanbaru,Desember 2011 penyusun Daftar isi Kata pengantar ...................................................................................................3 Daftar isi ............................................................................................................4 Pendahuluan .......................................................................................................5 Isi ........................................................................................................................6 Kesimpulan ........................................................................................................13 Penutup ..............................................................................................................14 Daftar pustaka ....................................................................................................15 PENDAHULUAN Rencana asuhan keperawatan merupakan mata rantai antara penetapan kebutuhan klien dan pelaksanaan tindakan keperawatan. Rencana asuhan keperawatan adalah petunjuk tertulis yang menggambarkan secara tepat mengenai rencana tindakan yang dilakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosis keperawatan. TUJUAN Tujuan umum : 1. Sebagai alat komunikasi antara sesama anggota perawatan dan antar tim kesehatan lainnya 2. Untuk meningkatkan kesinambungan asuhan keperawatan terhadap klien 3. Mendokumentasikan proses dan kriteria hasil asuhan keperawatan yang akan dicapai. Tujuan Administratif : 1. Mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klien atau kelompok 2. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi kesehatan lainnya 3. Menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi keperawatan 4. Menyediakan kriteria klasifikasi klien. Tujuan Klinik : 1. Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan 2. Mengomunikasikan dengan staf perawat, apa yang diajarkan, apa yang diobservasi dan apa yang dilaksanakan 3. Menyediakan kriteria hasil (outcomes) sebagai pengulangan dan evaluasi keperawatan 4. Rencana tindakan yang spesifik secara langsung bagi individu, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya untuk melaksanakan tindakan. MANFAAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN 1. Sebagai penghubung kebutuhan klien 2. Untuk menjelaskan intervensi keperawatan yang harus dilaksanakan 3. Untuk meningkatkan praktik keperawatan, sehingga mendapatkan pengertian yang lebih jelas tentang prinsip proses keperawatan 4. Menjadi dasar pendekatan yang sistematis terhadap asuhan keperawatan. ISI Tahap perencanaan Tahap perencanaan merupakan suatu proses penyusunan berbagai intervensi keperawatan yang di butuhkan untuk mencegah,menurunkan atau mengurangi masalah-masalah klien. Perencanaan ini merupakan langkah ketiga dalam pembuatan suatu proses keperawatan. Dalam menentukan tahap perencanaan bagi perawat di perlukan berbagai pengetahuan dan keterampilan diantaranya pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan pasien,nilai dan kepercayaan klien,batas praktek keperawatan,peran dari tenaga kesehatan lainnya,kemampuan dalam memecahkan masalah,mengambil keputusan,menulis tujuan serta memilih dan membuat strategi keperawatan yang aman dalam mmemenuhi tujuan,menulis instruksi keperawatan serta kemampuan dalam melaksanakan kerja sama dengan tingkat kesehatan lain. Langkah-langkah dalam membuat perencanaan keperawatan meliputi: penetapan prioritas, penetapan tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan, menentukan intervensi keperawatan yang tepat dan pengembangan rencana asuhan keperawatan. Setelah diagnosa keperawatan dirumuskan secara spesifik, perawat menggunakan kemampuan berfikir kritis untuk segera menetapkan prioritas diagnosa keperawatan dan intervensi yang penting sesuai dengan kebutuhan klien (Potter & Perry, 1997). Pengumpulan data Validasi data Identifikasi pola/masalah Penentuan prioritas diagnosis Penentuan tujuan dan hasil yang di harapkan Menentukan rencana tindakan Tindakan keperawatan mandiri Tindakan keperawatan kolaboratif Evaluasi proses Evaluasi hasil 1. Penentuan prioritas diagnosis Penetuan prioritas diagnosis ini dilakukan pada tahap perencanaan setelah tahap diagnosis keperawatan. Penetapan prioritas bertujuan untuk mengidentifikasi urutan intervensi keperawatan yang sesuai dengan berbagai masalah klien (Carpenito, 1997). Penetapan prioritas dilakukan karena tidak semua masalah dapat diatasi dalam waktu yang bersamaan. Salah satu metode dalam menetapkan prioritas dengan mempergunakan hirarki kebutuhan menurut Maslow. Prioritas dapat diklasifikasi menjadi tiga tingkatan, antara lain high priority, intermediate priority, dan low priority. Dalam menetapkan prioritas perawat juga harus memperhatikan nilai dan kepercayaan klien terhadap kesehatan, prioritas klien, sumber yang tersedia untuk klien dan perawat, pentingnya masalah kesehatan yang dihadapi, dan rencana pengobatan medis. Dengan menentukan diagnosis keperawatan,maka dapat di ketahui diagnosis mana yang akan di lakukan pertama kali atau yang segera di lakukan. Dalam menentukan prioritas terdapat beberapa pendapat urutan prioritas, di antaranya : a. Berdasarkan tingkat kegawatan (mengancam jiwa) Dari prinsip pertolongan pertama yaitu dengan membagi beberapa prioritas diantaranya prioritas tinggi,prioritas sedang,dan prioritas tinggi. Prioritas tinggi : mencerminkan situasi yang mengancam kehidupan nyawa seseorang sehingga di perlukan tindakan lebih dahulu seperti masalah bersihan jalan nafas. Prioritas sedang : Menggambarkan situasi yang tidak gawat,yang tidak mengancam hidup klien seperti masalah personal higiene. Prioritas rendah : Menggambarkan situasi yang tidak berhubungan langsung dengan prognosis,dari suatu penyakit yang secara spesifik seperti masalah keuangan atau lainnya. b. Berdasarkan kebutuhan maslow Maslow menentukan prioritas diagnosis yang akan direncanakan berdasarkan kebutuhan di antaranya kebutuhan fisiologis,keselamatan dan keamanan,mencintai dan memiliki,harga diri dan aktualisasi diri. 2. Penentuan tujuan dan hasil yang di harapkan Tujuan merupakan hasil yang ingin di capai untuk mengatasi masalah diagnosis keperawatan. Tujuan adalah petunjuk untuk menyeleksi intervensi keperawatan dan kriteria hasil dalam mengevaluasi intervensi yang telah diberikan (McCloskey & Bulechek, 1994, dalam Potter & Perry, 1997). Evaluasi kritis perawat dalam menetapkan tujuan dan ukuran hasil yang diharapkan ditekankan pada diagnosa, masalah yang mendesak, dan sumber-sumber klien serta sistem pelayanan keperawatan (Bandman & Bandman, 1995, dalam Potter & Perry, 1997) Dengan kata lain,tujuan merupakan sinonim dari kriteria hasil yang mempunyai komponen sebagai berikut: S (subjek) : perilaku pasien yang diamati P (predikat) : kondisi yang melengkapi pasien Kr (kriteria) : kata kerja yang dapat di ukur untuk menentukan tercapainya tujuan Kd (kondisi) : sesuatu yang menyebabkan pemberian asuhan W (waktu) : waktu yang ingin di capai Kriteria hasil (hasil yang di harapkan ) merupakan standar evaluasi yang merupakan gambaran tentang faktor-faktor yang dapat memberi petunjuk bahwa tujuan telah tercapai dan di gunakan dalam membuat pertimbangan dengan ciri-ciri sebagai berikut : - Setiap kriteria hasil berhubungan dengan tujuan yang telah di tetapkan - Hasil yang di tetapkan dalam kriteria hasil memungkinkan untuk di capai - Kriteria hasil merupakan pernyataan satu hal pengukuran hasil yang spesifik,harus sekonkret mungkin,untuk memudahkan pengukuran - Kriteria dapat di ukur dan hasilnya dapat di lihat,di rasa,dan di dengar - Kriteria menggunakan kata-kata positif,bukan kata-kata negatif Contoh : Diagnosis keperawatan : bersihan jalan nafas tidak efektif Tujuan : Klien mampu mengeluarkan sekresi paru tanpa bantuan pada Tanggal 3 mei 2011 Kriteria hasil Suara napas bersih,tidak adanya suara tambahan,seperti whezing,rales,atau ronchi,frekuensi nafas 16-20 kali permenit iramanya teratur,pola pernafasan eupena teratur,tidak terdapat batuk,sianosis tidak ada. 3. Penentuan rencana tindakan Langkah dalam tahap perencanaan ini di laksanakan setelah menentukan tujuan dan kriteria hasil yang di harapkan dengan menentukan rencana tindakan apa yang akan di lakukan dalam mengatasi masalah klien. Dalam membuat rencana tindakan perawat harus mengetahui juga tentang atau perintah tindakan keperawatan apa yang akan di lakukan dari perawat primer (pembuat asuhan keperawatan). Untuk memudahkan dalam menentukan rencana tindakan,maka ada beberapa persyaratan dalam menulis rencana tindakan. Komponen intruksi keperawatan pada rencana keperawatan : 1. Tanggal, yaitu hari, bula, tahun yang ditulis pada rencana asuhan keperawatan oleh perawat. 2. Kata Kerja Yang Dapat Diukur, merupakan tindakan perawat yang dapat dilihat, dirasa dan didengar. 3. subjek, menunjukkan siapa yang menerima tindakan perawat 4. Target Waktu, menunjukkan periode dimana perawat mengimplementasikan instruksi keperawatan. 5. Tanda Tangan Perawat, membuktikan kebenaran instruksi keperawatan. Tipe instruksi perawatan dalam rencana tindakan Tipe Instruksi keperawatan : 1. Diagnostik,mengkaji kemajuan klien kearah pencapaian kriteria hasil dengan pemantauan aktivitas klien secara langsung. Instruksi diagnostic dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi dalam upaya untuk mengisi informasi yang kurang. 2. Instruksi terapeustik, menunjukkan tidakan oleh perawat yang secara langsung mengurangi, memperbaiki, mencegah eksaserbasi masalah. 3. instruksi penyuluhan, meningkatkan perawatan diri klien dengan membantu individu memperoleh tingkahlaku baru yang mempermudah resolusi masalah klien. 4. Instruksi Rujukan, menekankan peran perawat sebagai coordinator dan manajer dalam perawatan klien dalam anggota perawatan kesehatan. CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TEKANAN DARAH TINGGI • ANALISA DATA NO TGL / JAM DATA PROBLEM ETIOLOGI 1 Diisi pada saat tanggal pengkajian Berisi data subjektif dan data objektif yang didapat dari pengkajian keperawatan masalah yang sedang dialami pasien seperti gangguan pola nafas, gangguan keseimbangan suhu tubuh, gangguan pola aktiviatas,dll Etiologi berisi tentang penyakit yang diderita pasien • DIAGNOSA KEPERAWATAN • Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan vasokontriksi pembuluh darah. • RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN PERENCANAAn 1.Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan vasokontriksi pembuluh darah. Curah jantung kembali normal. Dengan Kriteria Hasil : Klien berpartisifasi dalam aktivitas yang menurunkan tekanan darah / beban kerja jantung , mempertahankan Tekanan darah dalam rentang individu yang dapat diterima, memperlihatkan norma dan frekwensi jantung stabil dalam rentang normal pasien. Memberi penjelasan atas langkah-langkah yang kita lakukan. Menjaga profesi ketika kita melakukan tindakan terhadap klien. Anjurkan klien untuk melakukan eliminasi terlebih dahulu apabila diperlu kan. Perawat harus tau tindakan apa yang akan dilakukan terhadap klien. 1. Observasi tekanan darah (perbandingan dari tekanan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang keterlibatan / bidang masalah vaskuler). 2. Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer (Denyutan karotis,jugularis, radialis dan femoralis mungkin teramati / palpasi. Dunyut pada tungkai mungkin menurun, mencerminkan efek dari vasokontriksi (peningkatan SVR) dan kongesti vena). 3. Auskultasi tonus jantung dan bunyi napas. (S4 umum terdengar pada pasien hipertensi berat karena adanya hipertropi atrium, perkembangan S3 menunjukan hipertropi ventrikel dan kerusakan fungsi, adanya krakels, mengi dapat mengindikasikan kongesti paru sekunder terhadap terjadinya atau gagal jantung kronik). 4. Amati warna kulit, kelembaban, suhu, dan masa pengisian kapiler. (adanya pucat, dingin, kulit lembab dan masa pengisian kapiler lambat mencerminkan dekompensasi / penurunan curah jantung). 5. Catat adanya demam umum / tertentu. (dapat mengindikasikan gagal jantung, kerusakan ginjal atau vaskuler). 6. Berikan lingkungan yang nyaman, tenang, kurangi aktivitas / keributan ligkungan, batasi jumlah pengunjung dan lamanya tinggal. (membantu untuk menurunkan rangsangan simpatis, meningkatkan relaksasi). 7. Anjurkan teknik relaksasi, panduan imajinasi dan distraksi. (dapat menurunkan rangsangan yang menimbulkan stress, membuat efek tenang, sehingga akan menurunkan tekanan darah). 8. Kolaborasi dengan dokter dlam pembrian therafi anti hipertensi,deuritik. (menurunkan tekanan darah). KESIMPULAN Setelah mempelajari tentang perencana asuhan keperawatan,dapat di ambil kesimpulan,rencana keperawatan memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Sebagai penghubung kebutuhan klien 2. Untuk menjelaskan intervensi keperawatan yang harus dilaksanakan 3. Untuk meningkatkan praktik keperawatan, sehingga mendapatkan pengertian yang lebih jelas tentang prinsip proses keperawatan 4. Menjadi dasar pendekatan yang sistematis terhadap asuhan keperawatan PENUTUP Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya. Daftar pustaka Allen, Carol Vestal. 1998. Memahami Proses Keperawatan Dengan Pendekatan Latihan. EGC:Jakarta. A.Aziz Alimul hidayat. 2011. Pengantar Konsep Dasar Keperawaatan. Salemba medika:jakarta A.Aziz Alimul hidayat. 2011. Pengantar Konsep Dasar Manusia. Salemba medika:jakarta Sumber lain : http://yenibeth.wordpress.com/2008/06/11/perencanaan-5/,di akses pada tanggal 13 desember 2011 www.freewebs.com/ciremalink/file/ASKEP%20Reumatik.doc di akses pada tanggal 14 desember 2011